Sabtu, 13 Maret 2010

PERLENGKAPAN DAN PENGATURAN MESIN KAPAL
1. SUSUNAN MESIN KAPAL
Disamping mesin yang dibutuhkan langsung sebagai pendorong, kapal juga diperlengkapi dengan alat-alat tambahan yang dibutuhkan bagi kegiatan lain. "Mesin kapal" adalah istilah yang mencakup seluruh perlengkapan mekanis yang dibutuhkan dalam pelayaran dan terdiri dari mesin dan alat berikut. Tetapi, dalam arti sempit yang dimaksud mesin kapal hanyalah mesin pendorong utama.
1. Mesin Induk (Main Engine)
Adalah penggerak utama untuk membangkitkan tenaga penggerak untuk mendorong kapal. Mesin Diesel atau turbin uap paling banyak digunakan.
2. Mesin Bantu (Auxiliary Machinery)
Ini adalah istilah umum yang menunjukan mesin yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin dan juga semua peralatan yang dibutuhkan bagi Navigation. Tercakup didalamnya berbagai banyak mesin, antara lain pompa, generator, mesin pendingin, mesin kemudi, derek, dan sebagainya.
3. Ketel (Boiler)
Sebuah alat untuk membangkitkan uap yang digunakan untuk menghasilkan tenaga penggerak, juga digunakan sebagai sumber panas untuk pemanasan.
4. Poros (Shaft) dan baling-baling (Propeller)
Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari mesin induk ke baling-baling, dimana tenaga gerak tersebut dirubah menjadi tenaga pendorong.
5. Sistim Pipa (Pipe-Line)
Peralatan yang terdiri dari pipa-pipa dan katup-katup untuk mengalirkan uap, air laut, air tawar, dan minyak ketempat tertentu.
6. Perlengkapan komunikasi, radio dan alat-alat ukur (communication equipment and meters)
2. SYARAT-SYARAT MESIN KAPAL
Mesin kapal yang digunakan kapal pada keadaan lingkungan yang khusus oleh karena itu harus memenuhi syarat berikut jika dibandingkan dengan mesin darat pada umumnya.
1. Ringan dan bervolume kecil
Makin ringan dan makin kecil volume memungkinkan ruang dan kemampuan memuat lebih besar.
2. Tingkat kemampuan yang tinggi
Dikapal dengan pelayaran samudra, setiap kerusakan mesin sering kali langsung mengakibatkan bahaya besar bagi manusia dan badan kapal.
3. Stabilitas dan ketahanan terhadap goncangan
Dikarenakan putaran yang kuat, dentuman dan getaran yang terjadi diatas kapal, mesin harus sesedikit mungkin terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut.
4. Getaran minimum
Getaran mesin dapat menyebabkan efek yang tak diinginkan pada berbagai titik dibadan kapal (hull) dan juga tidak nyaman bagi para pelaut.
5. Mudah dikerjakan, diperiksa dan dipelihara
Dikarenakan waktu dan jumlah awak kapal yang terbatas pekerjaan dan pemeliharaan yang perlu harus dapat dilaksanakan dengan mudah.
6. Alat pembalik arah (Reverse Propulsion) dan pengubah kecepatan yang mudah dan praktis. Mesin induk mudah dilengkapi dengan alat yang dapat mengatur gerakan kapal.
7. Pemakaian bahan bakar yang rendah
Selain hemat biaya bahan bakar jumlah bahan bakar makin sedikit, memungkinkan penempatan muatan lebih banyak.

Senin, 08 Maret 2010

METODOLOGI PENELITIAN

PENGERTIAN RISET/PENELITIAN :
Penelitian pada dasarnya adalah merupakan aktifitas dan metode berfikir yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab suatu masalah dengan dorongan atau rasa ingin tau sehingga yang semula belum diketahui dan dipahami nantinya akan diketahui dan dihafalkan.
Suatu aktifitas dan metode berfikir yang terancang, sistimatis dan untuk memecahkan atau menemukan jawaban masalah disebut dengan Metode Ilmiah.

Usaha menggunakan metode Ilmiah :
Menemukan : Mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang sebenarnya tidak ada menjadi ada.
Mengembangkan : Memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada.
Menguji Kebenaran : Apa yang sudah ada masih diragukan kebenarannya, sehingga perlu diteliti lagi untuk menguji kebenarannya.
Metodologi : Cara menggandakan penelitian secara sistimatis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah.
Sistimatis : Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang komplek sehingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berencana : Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah difikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
Mengikuti konsep ilmiah : Mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.


Umumnya penelitian dilakukan oleh :
Pemerintah : terutama applied reseach/penelitian terapan
Contoh : sensus penduduk, angka kelahiran kota A, keberhasilan KB
Pengusaha : untuk memajukan usahanya
Contoh : produktifitas menurun, mengembangkan daerah pemasaran
Perguruan Tinggi : mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.


MANFAAT MEMPELAJARI METODOLOGI PENELITIAN
- Mengetahui arti pentingnya penelitian : sehingga keputusan-keputusan yang dibuat dalam hidup sehari-hari mungkin didasarkan atas hasil penelitian, baik didalam memecahkan persoalan ataupun mencari hal-hal baru.
- Menilai hasil-hasil riset : Apakah suatu riset dapat dipertanggung jawabkan dan sampai seberapa jauh kebenarannya.
- Dapat menyusun penulisan karya ilmiah : paper, field study/study lapangan, skripsi, thesis, desertasi.

Sabtu, 06 Maret 2010

RUMUS EXCEL

SUM
Menjumlahkan pada angka pada sel atau range ttt
=SUM(angka 1, angka 2,...)=SUM(alamat range)
MAX
Menampilkan nilai terbesar dari suatu range data numerik
=MAX(angka 1, angka 2,...)=MAX(alamat range)
MIN
Menampilan nilai terkecil dari suatu range data numerik
=MIN(angka 1, angka 2,...)MIN(alamat range)
AVERAGE
Menampilan rata-rata dari suatu range data numerik
=AVERAGE (angka 1, angka 2,...)=AVERAGE(alamat range)
COUNT
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik dari suatu range
=COUNT(angka 1, angka 2,...)=COUNT(alamat range)
COUNTIF
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik yang terdapat pada range tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan
=COUNTIF(range,criteria)
COUNTA
Menghitung jumlah semua jenis data dari suatu range
=COUNTA(angka 1, angka 2,...)=COUNTA(alamat range)
SUMIF
Menjumlahkan data yang bersifat numerik dalam suatu range data dengan kriteria tertentu
=SUMIF(range,criteria,sum_range)
IF (satu logika)
Untuk menghasilkan nilai dari satu logika yang diuji kebenaranya.
=IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
IF (lebih dari satu logika)
Untuk menghasilkan nilai dari lebih dari satu logika yang diuji kebenaranya
=IF(logical_test1,value_if_true,IF(logical_test1,value_if_truevalue_if_false))
IF OR
Fungsi ini menghasilkan nilai benar, bila berargumen benar. Hasil dari fungsi ini juga dapat menghasilkan nilai salah, jika seluruh argumen salah.
=IF(OR(logical_test1,logical_test2,value_if_true,value_if_false)
IF AND
Fungsi ini menghasilkan nilai benar, bila berargumen benar. Hasil dari fungsi ini juga dapat menghasilkan nilai salah, jika salah satu argumen salah.
=IF(AND(logical_test1,logical_test2,value_if_true,value_if_false)
INDEX
Menampilkan data (isi dari suatu set)pada tabel array berdasarkan nomor baris dan nomor kolom
=INDEX(array,row_num,col_num)
VLOOKUP
Menampilkan data berdasarkan tabel referensi dalam format vertikal.Syarat penyusunan tabel referensi harus urut.
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index,num)
HLOOKUP
Menampilkan data berdasarkan tabel referensi dalam format horisontal.Syarat penyusunan tabel referensi harus urut.
=HLOOKUP(lookup_value,table_array.col_index,num)

Tanggung jawab seorang mualim / nakhoda di atas kapal


Tugas jaga di laut adalah pengaturan dinas jaga laut di kapal dilaksanakan sebagai berikut :
Jam 00.00 - 04.00 Jaga larut malam (Dog Watch) -Mualim II
Jam 04.00 - 08.00 Jaga dini hari (Morning Watch) -Mualaim I dan IV
Jam 08.00 - 12.00 Jam jaga pagi hari (Forenoon Watch) -Mualim III
Jam 12.00 - 16.00 Jam jaga siang hari (Afternoon Watch) -Mualim II
Jam 16.00 - 20.00 Jam jaga sore hari (Evening Watch) -Mualim I dan IV
Jam 20.00 - 24.00 Jam jaga malam hari (Night Watch) -Mualim III

Kecuali diatur oleh Nakhoda, maka penjagaan biasanya dilakukan seperti tertera pada daftar di atas. Pertukaran jaga dilakukan dengan menyerah terimakan jaga dari perwira jaga lama kepada penggantinya. Perwira jaga baru akan di bangunkan 1/2 jam sebelumnya. Setelah berada di anjungan harus melihat haluan kapal, lampu suar perintah Nakhoda, membiasakan diri dengan situasi yang ada. Mualaim yang diganti dengan menyerahkan jam jaganya dengan memberikan informasi yang diperlukan seperti posisi akhir, Cuaca, kapal lain dan hal - hal lain yang dipandang perlu.Sebagai Catatan, Mualim jaga setelah selesai jaganya harus meronda kapal, terutama pada malam hari misalnya pemeriksaan peranginan palka, kran - kran air, cerobong asap, lashingan muatan dan lain - lain.

TUGAS MUALIM JAGA DI LAUT
-Memeriksa posisi kapal, Kesalahan Kompas, haluan yang di kemudikan dan semua peralatan -navigasi di anjungan.
-Memeriksa keadaan keliling, perairan, benda - benda navigasi, kapal dan lain - lain
-Membawa kapal dengan selamat sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional dalam penyimpangan.
-Memangamati dengan baik dengan panca Indra keseluruhan kapal dan sekitarnya serta bertindak yang sesuai.
-Melaporkan kepada Nakhoda jika terjadi situasi meragukan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MUALIM JAGA
-Menjaga keamanan dan keselamatan kapal, penumpang, muatan antara lain : menentukan posisi kapal secara rutin, melashing muatan dan lain - lain.
-Menjalankan perintah Nakhoda antara lain : tidak dikenankan meninggalkan anjungan tanpa diganti mualim yang lain atau Nakhoda, pada lazimnya Nakhoda telah membuat " Standing Orders" yang harus dilaksanakan oleh semua mualim.
-Menjalankan peraturan pada saat itu antara lain : melakukan tindakan berjaga - jaga yang baik sesuai aturan - aturan yang ada di dalam P2TL dan lain - lain.
-Berko'ordinasi dengan perwira jaga mesin (masinis jaga).
-Dalam situasi darurat harus memberitahukan kepada Nakhoda.

PENANGANAN DAN PENGATURAN MUATAN

Angkutan laut masih diperlukan dan lebih menguntungkan dibandingkan angkutan lain. Alasannya :
1. Jangkauan luas
2. Mengangkut dalam jumlah besar/banyak
3. Lebih murah

Tiga kelompok yang berperan dalam angkutan laut:
1. SHIPPER
2. CARRIER
3. CONSIGNEE

Prinsip Penanganan dan Pengaturan Muatan
1. Melindungi kapal
2. Melindungi muatan
3. Memanfaatkan ruang muat semaksimal mungkim
4. Bongkar muat secara cepat, teratur dan sistematis
5. Melindungi ABK dan buruh

MELINDUNGI KAPAL
Untuk melindungi kapal, maka pembagian muatan diatur, sbb:
1.Pembagian muatan secara tegak
- Menyangkut stabilitas kapal
- Jika muatan terpusat pada bagian atas, maka kapal akan memiliki GM yang kecil dan kondisi
kapal akan langsar (tender)
- Jika muatan terpusat pada bagian bawah, maka kapal akan memiliki GM yang besar dan
kondisi kapal akan kaku (stiff)
2. Pembagian muatan secara melintang
- Menyangkut sengket
- Jika pembagian muatan tidak berimbang terhadap centre line maka kapal akan mengalami
kondisi senget atau miring (list)
3. Pembagian muatan secara membujur
- Menyangkut trim/sagging dan hogging
- Jika kapal memiliki sarat depan lebih besar dari sarat belakang, maka kondisi kapal akan
trim ke depan
- Jika kapal memiliki sarat belakang lebih besar dari sarat depan, maka kondisi kapal akan
trim ke belakang
- Jika muatan terpusat ditenggah-tenggah kapal, maka kapal akan mengalami sagging
- Jika muatan terpusat pada bagian kedua ujung-ujung maka kapal akan mengalami hogging
4. Pembagian muatan secara khusus pada Tween Deck
- Menyangkut kekuatan geladak (DLC)
- DLC (Deck Load Capacity)
Merupakan kemampuan sebuah geladak untuk menerima sejumlah muatan berat.
- DLC dinyatakan dalam : Ton/M2

MELINDUNGI MUATAN
Tanggung jawab pihak pengangkut terhadap keselamatan muatan berdasarkan :
- FROM SLING TO SLING
- FROM TACKLE TO TACKLE
Kerusakan muatan terjadi akibat :
1. Keringat kapal
2. Keringat muatan
3. Kebocoran
4. Pergesekan dengan kulit
5. Pergesekan dengan muatan lainnya
6. Penanganan muatan
7. Muatan lainnya
8. Penanggasan
9. Pencurian
Hal yang dilakukan untuk mencegah kerusakan :
1. Penggunaan penerapan
2. Pengikatan dan pengamanan
3. Pemberian ventilasi
4. Pemisahan muatan
5. Perencanaan yang prima

PEMANFAATAN RUANG MUAT SEMAKSIMAL MUNGKIN
- Menyangkut penguasaan ruang rugi (broken stowage)
- Broken Stowage adalah besarnya ruang muat yang tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengaturan muatan

BONGKAR MUAT SECARA CEPAT, TERATUR DAN SISTEMATIS
- Menciptakan suatu proses kegiatan bongkar yang efisien dan efektif dalam penggunaan waktu
serta biaya
- Untuk mencapai suatu hasil yang maksimal maka hal-hal yang harus dicegah adalah
terjadinya :
1. Long Hatch
2. Over stowage
3. Over carriage

MELINDUNGI ABK DAN BURUH
- Menyangkut atas keselamatan jiwa ABK dan buruh
- Bahwa selama ABK dan buruh melaksanakan kegiatan senantiasa selalu terhindar dari segala
bentuk resiko-resiko yang mungkin terjadi yang berasal dari pelaksanaan bongkar muat








DEFINISI BERAT DAN ISI KAPAL

TONASE (TONNAGE) sebuah kapal merupakan benda terapung yang dipergunakan untuk pengangkutan diatas air, seperti kapal penumpang, kapal barang, kapal kontainer, dsb.
1. ISI KOTOR (GROSS TONNAGE)
- Terdiri jumlah isi ruangan bawah geladak ukur
- Terdiri jumlah isi ruangan diatas geladak kedua dan atas
- Terdiri jumlah isi ruangan yang tertutup rapat secara pemnanent pada geladak atas
- Terdiri jumlah isi dari ambang palka
2. ISI BERSIH (NET TONNAGE)
Terdiri isi kotor dikurangi dengan isi jumlah ruangan yang berfungsi tidak dapat dipakai
untuk mengangkut barang dagangan. Misal :
- Tempat tinggal ABK
- WC
- Ruang Jangkar
- Gudang serang
- Kamar mesin
3. ISI TOLAK (DISPLACEMENT)
Sama dengan berat air yang dipindahkan oleh kapal atau jumlah ton air yang dipindahkan
4. BOBOT MATI (DEAD WEIGHT)
Isi tolak dikurangi dengan berat kapal kosong dan inventaris tetap saja
5. TONNASE PERLENGKAPAN (EQUIPMENT TONNAGE)
Tonase yang diperlukan oleh Biro Klasifikasi untuk menentukan ukuran dan kekuatan alat-
alat labuh seperti jangkar, rantai jangkar, dll.
6. TONNASE TENAGA (POWER TONNAGE)
Berat kapal kosong ditambah perlengkapan kamar mesin